
Mantan senator DPD RI tokoh Maluku Muhammad Sanusi Rahaningmas.
Kota Sorong- Banyak pihak yang mengecam perbuatan dari pelaku pembunuhan terhadap gadis 20 tahun bernama Kesia Irena Yola Lestaluhu. Salah satunya, kerukunan keluarga Maluku, yang mendesak Polresta Sorong Kota untuk segera menangkap pelaku pembunuhan.
” Pembunuhan tersebut terbilang sadis dan biadab, dilakukan dengan cara-cara yang tidak menusiawi,” kata mantan senator DPD RI yang juga tokoh Maluku, Muhammad Sanusi Rahaningmas, Senin, 13 Januari 2025.
Sanusi menyebut, karena perempuan itu adalah orang Maluku, marga Lestaluhu maka sudah barang tentu kami masyarakat Maluku yang ada di Kota dan Kabupaten serta seluruh Papua Barat daya ini mengutuk perbuatan keji tersebut.
” Kami minta dengan tegas supaya satu kali 24 jam Polresta Sorong maupun Polda Papua Barat Daya harus mengungkap siapa pelakunya,” ujarnya.
Sanusi pun mengancam, kalau ini dibiarkan ya mohon maaf saja jangan salahkan orang Maluku. Kami ambil tindakan sendiri karena ini perlakuan yang sangat sadis yang sangat tidak manusiawi. membunuh orang dengan tusukan begitu banyak kemudian membuang dengan keadaan telanjang. Sangat mempermalukan kaum perempuan.
” Ini jangan sampai terjadi pada perempuan-perempuan lain yang ada di atas tanah ini. Kita semua menginginkan kedamaian di atas tanah ini, tetapi kalau pelaku-pelaku seperti ini berkeliaran tidak ada penjara saya pastikan besok lusa akan terjadi lagi pada keluarga atau oknum-oknum tertentu,” tegasnya.
Sanusi mengingatkan bahwa pihaknya hadir sebagai warga Maluku memberikan atensi kepada polresta Sorong Kota dan Polda Papua Barat Daya.
” Siapapun pelakunya, kalau dia adalah ASN atau TNI-Polri maka dia harus dipecat dan dihukum sesuai dengan hukuman yang berlaku kalau tidak kami keluarga pun akan ambil tindakan. Kalau dia masyarakat biasa harus diberlakukan hukuman yang seberat-beratnya karena apa yang dilakukan terhadap saudara kami itu sadis,” tegasnya lagi.
Ia berharap polresta Sorong Kota dan Polda Papua Barat Daya dapat mengungkap kasus ini.
Sanusi juga mengajak semua pihak untuk sama-sama menghargai dan memberikan atensi.
” Jangan ampai terjadi lagi pada saudara atau keluarga kita baik orang Maluku maupun masyarakat lain yang mendiami kota Sorong,” ujarnya. (Edi)