Pansel Tegaskan Tak Ada Kepentingan Apapun Dalam Proses Seleksi

0
303
Panitia seleksi (Pansel) calon anggota DPRK Kabupaten Maybrat.
Panitia seleksi (Pansel) calon anggota DPRK Kabupaten Maybrat.

Kota Sorong- Panitia seleksi (Pansel) Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Maybrat menegaskan tidak mempunyai kepentingan apapun dalam seleksi tersebut.

” Pansel berupaya untuk bersikap netral dan tidak ada kepentingan apapun terkait proses seleksi yang dilakukan,” kata Ketua Pansel DPRK Maybrat, Engel Turot, Minggu, 29 Desember 2024.

Lebih lanjut Engel mengatakan, keputusan yang dibuat oleh pansel sifatnya kolektif dan kolegial. Artinya, keputusan itu dibuat bersama.

Engel menyebut bahwa pansel melaksanakan tahap ketiga dari proses seleksi. Tahapan musyawarah sudah selesai di empat daerah pengangkatan.

” Kan sesuai jadwal, musyawarah dilakukan pada tanggal 7, 16 sampai dengan 21 Desember 2024. Sekarang menunggu tahap selanjutnya,” ujar Engel.

Ia menegaskan bahwa musyawarah yang dilakukan di empat daerah pengangkatan sudah aspiratif dan mengakomodir semua elemen masyarakat

Meski prosesnya lama namun musyawarah dilakukan di empat daerah pengangkatan. Berjalan aman dan lancar serta dihadiri semua stakeholder.

” Jika kemudian muncul isu bahwa intervensi dilakukan oleh pansel, Engel tegaskan tidak ada sama sekali,” ujarnya.

Diakui oleh Engel bahwa pansel hanya sebagai pengarah. Yang memimpin musyawarah itu berdasarkan kesepakatan musyawarah.

Bahkan Engel mencontohkan, musyawarah yang dilakukan di Aifat dipimpin oleh pastor dan ketua klasis. Begitu juga di Yumasess, musyawarahnya itu dipimpin pastor dan tokoh.

” Kami menilai bahwa proses yang dilakukan berjalan lancar dan aman serta diterima oleh semua yang hadir dalam musyawarah sebab disertai dengan berita acara kesepakatan,” tegasnya.

Sementara anggota pansel DPRK, Suroso menambahkan, empat daerah pengangkatan DPRK asli Papua antara lain Aifat Raya 2 orang, Aitinyo Raya 1 orang, Ayamaru Raya 1 orang dan Yumasess 1 orang.

Suroso mengungkapkan, sesuai regulasi, masing-masing daerah pengangkatan mengusulkan tiga jali kuota. Artinya, pansel sudah mendapat 15 nama.

” Lima belas nama kita dapatkan sesuai PP 106 Tahun 2024 dan Peraturan Pansel dengan melakukan musyawarah di tingkat daerah pengangkatan,” ungkapnya.

Suroso membeberkan, Aifat Raya usulkan 6 nama sementara Aitinyo Raya, Ayamaru Raya dan Yumasess Raya masing-masing mengusulkan tiga nama.

” Tiga nama tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan forum masyarakat adat di daerah pengangkatan,” ujarnya.

Ia menyebut bahwa keberadaan pansel bukan sebagai pengambil keputusan. Masyarakat adatlah yang memiliki kewenangan mengambil keputusan.

Lebih lanjut Suroso menyebut, 15 nama yang ada selanjutnya akan mengikuti uji publik, verifikasi dan validasi terhadap dokumen adiministrasi.

” Jika dalam uji publik nanti terdapat dokumen peserta yang tidak sesuai, maka dilakukan verifikasi faktual,” tuturnya.

Selain seleksi administrasi, kata Suroso, juga ada seleksi kompetensi sehingga dari 15 nama akan menghasilkan 5 nama.

Tentunya, 5 nama tersebut berangkat dari empat daerah pengangkatan. Akan dilakukan perengkingan.

” Untuk pendalaman, setiap peserta diminta membuat makalah dan tes wawancara. Dari situ akan dilakukan pembobotan,” kata Suroso.

Suroso menambahkan, rengking pertamalah yang nantinya dilantik, sementara dua nama lainnya daftar tunggu.

Berbeda dengan Aifat Raya, yang diambil rengking satu dan dua. Rengking 3 hingga 6 daftar tunggu.

Anggota pansel yang juga kadis nakertrans dan ESDM Papua Barat Daya itu mengingatkan, poin penting lainnya yaitu keterwakilan perempuan sebanyak 30 persen.

Artinya, dua dari lima nama yang nantinya di lantik sebagai anggota DPRK mewakili kuota perempuan. Itu syarat minimalnya.

” Dalam prosesnya di masing-masing daerah pengangkatan sepertiga dari jumlah nama yang diusulkan. Satu atau dua bahkan tiga pun boleh,” kata Suroso.

Ia menyebut bahwa pansel butuh dukungan semua pihak sehingga tahapan berjalan lancar dan aman.

” Jangan sampai keterwakilan asli Papua tidak ada lantaran proses yang begitu lama,” ucap Suroso.

Ia memastikan bahwa pansel telah bekerja secara profesional. Apalagi komitmen yang ditunjukan ketua pansel untuk menjaga netralitas.

” Kami tidak punya kepentingan apapun. Siapapun yang nantinya terpilih dan dilantik merupakan putra-putri terbaik Maybrat dari yang baik-baik saja,” tutupnya. (Edi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini