Matahariindonesiatimur-Kupang
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur (Wakapolda NTT) Brigjen Pol. Awi Setiyono, S.I.K., M.Hum., secara resmi membuka Rapat Koordinasi Perbatasan antara Polda NTT dan Kepolisian Timor Leste, Rabu (9/11/2024) di Hotel Harper, Kota Kupang. Pertemuan ini mengusung tema “Optimalisasi Polda NTT dalam Memperkuat Kerja Sama Bilateral yang Presisi Guna Mencegah dan Menanggulangi Kejahatan Transnasional di Wilayah Perbatasan NKRI-RDTL.”
Rapat tersebut dihadiri oleh delegasi Timor Leste beserta rombongan, Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi NTT, Kabaglotas Divhubinter Polri, perwakilan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai, Imigrasi, dan sejumlah pejabat serta pemangku kepentingan terkait dari kedua negara. Para pejabat utama Polda NTT, Dansatgas Pamtas RI-RDTL, serta para perwira dari jajaran perbatasan juga turut hadir dalam acara tersebut.
Dalam sambutannya, Brigjen Pol. Awi Setiyono menyambut baik kedatangan delegasi Timor Leste dan menekankan pentingnya kerja sama yang erat untuk menghadapi tantangan kejahatan transnasional. Ia menekankan bahwa partisipasi aktif dari para peserta rapat dan ide-ide yang disampaikan sangat berharga dalam mencapai tujuan bersama, khususnya dalam menjaga keamanan di wilayah perbatasan kedua negara.
“Kerja sama dan upaya terkoordinasi adalah kunci untuk menghadapi kejahatan transnasional sebagai musuh bersama,” ujar Wakapolda NTT.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh narasumber dan peserta rapat yang hadir, berharap kegiatan ini membawa manfaat nyata bagi pemerintah dan masyarakat di wilayah perbatasan NKRI-RDTL. Rapat koordinasi ini menghadirkan berbagai narasumber dari internal Polri dan BNNP NTT, serta perwakilan dari institusi pemerintah Indonesia dan Timor Leste.
Beberapa narasumber membawakan materi seputar ancaman kejahatan transnasional, peran BNN dalam pencegahan narkotika, upaya deteksi dini, hingga keamanan perlintasan barang dan orang di wilayah perbatasan. Perbatasan NKRI-RDTL dikenal memiliki dinamika yang kompleks, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun keamanan.
Rapat ini bertujuan untuk merumuskan langkah strategis dan sinergi antarnegara dalam menangani berbagai ancaman seperti penyelundupan barang, perdagangan manusia, dan aktivitas kriminal lainnya yang berpotensi terjadi di wilayah tersebut.