SORONG, matahariindonesiatimur.com, – Tidak terasa sudah 23 tahun Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) bagi Tanah Papua diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Tentu saja Otsus tidak lahir begitu saja tetapi tuntutan percepatan peningkatan sumber daya manusia dan keadilan di Tanah Papua menjadi titik utamanya.
Calon Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu yang disebut oleh politisi muda Tanah Papua, Yan Mandenas menjadi salah satu bupati yang berhasil membuat Otsus benar-benar dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan memilih mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang negara Republik Indonesia berikan buat orang Asli Papua.
“Kehadiran Otsus telah memberikan dampak kemajuan bagi Tanah Papua pada umumnya. Meskipun masih perlu banyak pembenahan disana sini, tetapi kita pun harus jujur mengakui telah ada dampak kemajuan yang dirasakan, ” ucap Elisa Kambu usai mengikuti Deklarasi dan pengukuhan Tim Kerja Pemenangan Imekko Sorong Raya for ESA di depan Gedung J.A Jumame Kota Sorong, Kamis (21/11/2024).
Dampak yang dirasakan, Elisa Kambu katakan sudah ada 6 Majelis Rakyat Papua di Enam Provinsi di Tanah Papua. Kemudian sudah ada Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi jalur pengangkatan.
“Saat ini tengah berproses persiapan seleksi Anggota DPR jalur pengangkatan di provinsi dan pada perubahan Otsus jilid II sudah DPR jalur pengangkatan untuk Kabupaten dan Kota,” kata Elisa Kambu.
Kemudian Undang – Undang Otsus sudah ada bentuk pengakuan terhadap hak – hak ulayat masyarakat adat di Tanah Papua. Cuma memang belum optimal diterapkan.
Oleh karena itu, lanjut Elisa Kambu, Tanah Papua butuh pemimpin daerah yang berintegritas , pemimpin yang mampu mengendalikan diri untuk berjuang demi kepentingan rakyat.
Masyarakat, kata dia, tentu tidak menginginkan pemimpin daerah yang memanfaatkan kekuasaan untuk membuat kebijakan yang menganggu hak ulayat dan hak – hak dasar masyarakat hukum adat. Kebijakan yang dibuat oleh pemimpin daerah harus fokus untuk tidak merusak tatanan hidup masyarakat hukum adat.
“Saya yakin dan percaya, pemerintah Republik Indonesia telah memberikan komitmen yang jelas untuk Tanah Papua pada umumnya, ” ujar Elisa Kambu.
Pada kesempatan itu, Elisa Kambu mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menjadikan masa lalu sebagai bahan evaluasi guna bisa berlari ke depan.
“Saya mengajak khususnya kepada masyarakat Papua pada umumnya untuk mari kita lupakan yang lalu. Kita jadikan itu sebagai bahan evaluasi. Kita harus berlari kedepan. Mari kita bergandengan tangan dan bersatu padu untuk melangkah kedepan membangun manusia Papua pada umumnya dan terlebih khusus Papua Barat Daya, ” kata Elisa Kambu mengajak.
Untuk generasi muda asli Papua yang masih duduk di bangku sekolah dan perguruan tinggi , Elisa Kambu ajak belajar dengan giat dan baik. Kemudian untuk generasi muda yang berprofesi sebagai nelayan, petani, dan pegawai untuk bekerja dengan profesional.
“Kita harus menunjukkan bahwa, kita orang Papua juga bisa. Mungkin perlakuan khusus ini hanya berlaku sampai beberapa waktu kedepan. Kita harapkan kedepan generasi muda Papua sudah bisa bersaing di bidang mana pun, ” ajak Elisa Kambu.
Calon Gubernur Papua Barat Daya ini tentu berharap generasi muda Papua tidak hanya menumpuk di Tanah Papua saja. Sebab generasi muda Papua harus bisa bersaing di Maluku, Sulawesi, Jawa, Kalimantan, dan Sumatera.
“Kita berharap ke depan, orang Papua bisa juga ada di Sulawesi, dan di Jawa juga bisa. Dan tentu kita juga berharap saudara – saudara kita disana berjiwa seperti kita di Papua yang bisa menerima semua orang bisa ada di sini, ” kata Elisa Kambu penuh harap.
Dari data yang dimiliki Elisa Kambu, generasi muda Papua sudah banyak yang berada di Kementerian. “Memang saat ini, mereka masih berada di posisi staf. 10 sampai 15 tahun ke depan mereka sudah bisa memiliki posisi yang strategis. Dan saya yakin mereka juga bisa dengan bekerja keras dan konsisten, ” kata Elisa Kambu mengakhir wawancara. (jason)