MAYBRAT, matahariindonesiatimur.com – Untuk melestarikan adat dan budaya Suku Mare dari ancaman pengaruh luar bahkan sampai kepunahan maka Badan Usaha Milik Masyarakat Adat Mare(Bumma Mare) menggelar pelatihan anyaman Noken dan Manik-manik para pemuda dan pemudi suku Mare yang berlangsung di Kampung Fase, Distrik Mare Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, Senin (16/12/2024).
Penanggung Jawab kegiatan, Nikson Hain Fawan saat ditemui media ini mengatakan kegiatan pelatihan dan pengembangan anyaman Noken dan manik-manik yang merupakan ciri khas budaya suku Mare sejak dulu hingga saat ini yang masih terus dikembangkan oleh generasi muda dan tujuan dari kegiatan ini untuk mempertahankan budaya Suku Mare di masa sekarang maupun masa depan dalam bidang anyaman tradisional.
Dikatakan Nikson, pengusaha dapat mengembangkan kerajinan kepada pengrajin asli Mare sehingga mereka dapat memiliki kualitas dan dapat menghasilkan produk anyaman unggulan bagi Kabupaten Maybrat.
“Kerajinan ini dulunya dilakukan oleh nenek moyang Suku Mare sehingga perlu dibangkitkan kembali warisan budaya ini yang sudah hampir punah,” ujar Nikson.
Lanjut Nikson, tujuan yang diharapkan dari kegiatan pelatihan peningkatan usaha anyaman Noken dan manik-manik kepada mama-mama asli Mare adalah untuk menggali dan melestarikan sekaligus mengembangkan warisan budaya ini serta membina penggunaan teknologi baru, dan juga untuk menanamkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya seni kerajinan bagi kehidupan sehari hari dan juga memberi kesempatan kepada pelaku usaha kecil dalam mengembangkan usahanya.
“Kegiatan pelatihan anyaman ini diharapkan dapat menunjang peran penting masyarakat dengan memaksimalkan potensi sumber daya alam dan pariwisata yang ada wilayah Mare,” ujar Nikson mengharapkan. (jason)
