MAYBRAT, – Dinas pendidikan Kabupaten Maybrat mengirimkan 15 orang guru sekolah Dasar (SD) mengikuti studi banding ke kota Jayapura, provinsi Papua, dalam rangka pengembangan Sumber daya manusia (SDM) di kabupaten Maybrat. Para peserta studi banding dilepas secara resmi oleh Plt, Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Maybrat , Hengky Frasawi di kota sorong Rabu (6/11/2024) .
Plt kepala Dinas Pendidikan kabupaten Maybrat Hengky Frasawi kepada media ini mengatakan bahwa kami dinas Pendidikan ditahun 2024 menganggarkan anggaran untuk guru, kepala sekolah SD dan pengawas yang teladan, dedikasi dan pengabdian serta ikut sebagai guru pengerak sehingga mereka itu yang diberangkatkan untuk studi banding ke Jayapura.
Tujuan studi banding para guru sekolah dasar ke Jayapura adalah untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta untuk membuka mata guru terhadap berbagai pendekatan pengajaran. Selain itu juga sebagai, kegiatan mengunjungi atau menemui objek tertentu untuk membandingkan kondisi objek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada di tempat sendiri di kabupaten Maybrat.
Sekolah yang dipusatkan sebagai tempat studi banding adalah SD negeri 1 dan 2 Hamadi serta SD papua kasih yang berada di kota Jayapura.
Manfaat studi banding Menambah wawasan dan pengetahuan membuka mata guru terhadap berbagai pendekatan pengajaran dan menginspirasi guru untuk mencoba pendekatan baru di dalam kelas. Mengetahui kekurangan yang dimiliki dan menemukan solusi untuk membuatnya menjadi lebih baik .
Ia berharap kepada peserta yang mengikuti studi banding agar melihat apa yang menjadi kekurangan di sekolah yang ada di Maybrat itu bisa belajar dari sekolah yang ada di JayapuraJayapura,. Kemudian kita bisa adopsi keberhasilan yang itu untuk dilakukan di kabupaten Maybrat;ujarnya.
Sementara itu, kepala bidang pembinaan SD Agustina Sesa SH melaporkan bahwa peserta yang mengikuti studi banding ke Jayapura berjumlah 15 orang yang terdiri dari 10 orang Guru SD, 2 orang pengawas dan utusan dari dinas pendidikan ada 3 orang. Lokasi studi banding kami ada Tiga tempat adalah SD negeri 1 dan 2 Hamadi serta SD papua kasih Buper kota Jayapura.
” Kami studi banding ke tiga sekolah itu merupakan sekolah unggulan dan kami ingin melihat mereka punya proses di sekolah itu seperti tata kelola manajemen sekolah, interaksi antara guru dan siswa bahkan lingkungan belajar yang ada di tiga tempat tersebut.
Agustina sesa menjelaskan bahwa mengapa kami memilih dikota Jayapura karena sekolah unggulan yang di pimpin orang papua itu sesuai dengan budaya dan karakteristik kami orang papua. Kalau kita studi banding ke Jawa itu budaya orang papua dengan Jawa itu berbeda, guru dan pendiri sekolah dan manajemen pun berbeda;ujarnya. (ones semunyaa)